Sabtu, 27 Juni 2015

Latihan Soal Tatalaksana pemeliharaan pedet dan dara



Nama               : Widiana Tias Anggreani
No absen        : 15
Jurusan           : ASP II A
1.       Apa yang anda ketahui
a.       Sapi perah pedet dan dara
b.      Penyapihan sapi perah pedet
c.       Prosedur penyapihan sapi pedet
d.      Tujuan pemeliharaan dara
e.      Dewasa kelamin
f.        Umur berapa betina siap dikawinkan
2.       Buatlah pedoman pemberian susu dan pakan pedet hingga lepas sapih!
3.       Jelaskan hal hal yang perlu diperhatikan pada saat memberi pakan hijauan pada sapi perah pedet!
4.       Jelaskan bagaimana kriteria sapi perah pedet yang baik!
5.       Jelaskan ciri - ciri sapi perah pedet yng siap sapih!
6.       Jelaskan zat makanan yang dapat dicerna sapi perah pedet!

JAWABAN
1.       a. -Sapi perah dara adalah pedet betina sapi perah setelah disapih sampai dengan bunting dan     melahirkan anak pertama disebut sebagai sapi perah dara (heifers) (Sotarno, 2003 )dan Sapi perah pedet adalah anak sapi yang baru lahir hingga umur 8 bulan.
               b. Penyapihan sapi perah pedet
                Penyapihan adalah proses pengenalan mamalia muda khsusunya pedet dengan sumber pakan dewasa dan perlahan lahan menghentikan pemberian air susu. Pedet dapat disapih setelah mampu mengkonsumsi 0,75 – 1 kg konsentrat sebanyak tiga kali sehari, sehingga pedet dapat disapih bukan berdasarkan pada umur, tetapi pada kemampuan konsumsi konsentrat. Ada pedet yang disapih pada umur empat minggu dan ada pula yang disapih diatas 10 minggu. Penyapihan dilakukan secara bertahap selama 3 – 7 hari.
Tujuan penyapihan :
v    Sebagai  Persiapan replacement indukan
v    untuk penghematan biaya pembesaran pedet
v    Meningkatkan volume susu yang untuk di jual
c.        Prosedur penyapihan
Ø    Proses Penyapihan dimulai secara bertahap dimulai 20 hari sebelum penyapihan umur 3 bulan.
Ø    Penyapihan dini dimulai pada umur 14 hari.
Ø    Apabila dilakukan penyapihan, pedet harus dalam kondisi sehat ( normal ).
d.      Tujuan pemeliharaan dara
Heifers atau sapi perah betina merupakan sapi perah betina yang merupakan calon induk sudah dewasa kelamin (berumur 6-8 bulan) sampai beranak pertama kali. Mengingat tujuan utamanya sebagai calon induk maka perlu sekali diperhatikan kriteria-kriteria sebagai calon induk, antara lain :
a. Berasal dari turunan yang mempunyai produksi susu yang tinggi
b. Menunjukan pretumbuhan yang baik dan normal
c. Bebas dari cacat tubuh dan penyakit
Pembesaran sapi perah dara untuk dijadikan calon induk ditujukan terhadap dua kepentingan, yaitu:
1) Pengganti Induk
Pada suatu usaha sapi perah sangat sering terjadi adanya pengeluaran (culling) sapi perah induk dalam setiap tahunnya yang mencapai prosentase 25%. Oleh karena itu, jumlah sapi dara yang akan dijadikan seagai induk pengganti (replacement stock) seharusnya disesuaikan dengan jumlah induk yang akan di culling dan ditambah dengan jumlah mortalitas yang mungkin terjadi pada sapi dara tersebut.
2) Pengembangan Usaha
Pengembangan usaha dengan cara menambah populasi induk dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu:
a) Membesarkan sapi perah dara yang berasal dari turunan sapi perah sendiri (self replacement).
b) Membeli dari luar (new comer replacement).

e.      Dewasa kelamin
                Dewasa kelamin atau pubertas merupakan batasan umur atau waktu hewan betina dan jantan secara fisik dan fisiologis siap untuk melakukan perkawinan dan berkembang biak. Pada hewan betina, pubertas ditandai dengan terjadinya estrus atu birahi dan ovulasi. Pada hewan jantan pubertas ditandai dengan telah diproduksinyya hormon androgen dan spermatozoa serta organ-organ reproduksi telah berkembang dan ternak mampu melakukan kopulasi. Pubertas lebih jelas terlihat pada hewan betina dibandingkan dengan hewan jantan.
f.        Umur berapa betina siap dikawinkan
                Sapi perah dara sudah siap dikawinkan setelah mencapai umur 15 - 18 bulan dengan berat rata-rata 300 kg, Hal tersebut disebabkan karena sapi yang bersangkutan telah mendapatkan pakan yang cukup dan mencapai berat badan yang di kehendaki serta agar pada kisaran umur 28-30 bulan dapat beranak.
2.       Pedoman pemberian susu dan pakan pada pedet:
Umur
Berat badan (kg)
Pakan
Air susu (L)
Calf starter (kg)
Rumput kering (hay) (kg)
Air minum
Lahir
35
Kolostrum
-
-
-
1 minggu
35
4
0,1
0,1
Selalu tersedia (adlibitum)
2 minggu
39
4
0,2
0,1
3 minggu
43
4
0,2
0,1
4 minggu
47
4
0,3
0,2
5 minggu
51
4
0,4
0,3
6 minggu
55
4
0,5
0,4
7 minggu
59
4
0,8
0,6
8 minggu
63
4
1,0
0,8
9 minggu
67
4
1,0 – 1,2
0,8 – 1,0


3.       Hal yang perlu diperhatikan pada saat memberi pakan hijauan pada sapi perah pedet
a)      Perkenalkan pemberian hay/rumput sejak pedet berumur 2 – 3 minggu.  Berikan rumput yang berkualitas baik yang bertekstur halus dan bentuk ukuran kecil untuk mempermudah dalam pencernaan.
b)      Jangan memberikan silase pada pedet (sering berjamur), selain itu pedet belum bisa memanfaatkan asam dan NPN yang banyak terdapat dalam silase.
c)       Konsumsi hijauan harus mulai banyak setelah memasuki fase penyapihan.

4.       Kriteria sapi perah pedet yang baik
a)      Matanya tampak cerah dan bersih.
b)      Kukunya tidak terasa panas dan bengkak bila diraba.
c)       Tidak terlihat adanya eksternal parasit pada kulit dan bulunya.
d)      Tidak ada tanda-tanda kerusakan kulit dan kerontokan bulu.
e)      Tidak terdapat adanya tanda-tanda mencret pada bagian pangkal ekor dan dubur.
f)       Tidak terdapat tanda-tanda sering batuk, terganggu pernafasannya serta dari hidungnya tidak keluar lendir.
g)      Pusarnya bersih dan kering. Bila masih lunak dan tidak berbulu menandakan bahwa pedet masih berumur kurang ebih dua hari.
h)      Mempunyai tanda telinga, artinya pedet telah terdaftaar dan lengap silsilahnya.

5.       Ciri - ciri sapi perah pedet yng siap sapih
a)      Sudah tidak lagi menyusu pada induknya.
b)      Pedet dalam kondisi sehat dan sudah mengkonsumsi konsentrat formula pedet (calf starter) sebanyak 0,5 kg/hari atau lebih.
c)       Sudah mulai mengkonsumsi hijauan walaupun dalam jumlah sedikit.
d)      Pedet sudah mulai mengkonsumsi 1,4 sampai dengan 1,8 kg hijauan setiap harinya.
e)      Kandangnya sudah dipisah dari induknya.
f)       Sapi pedet dalam keadaan sehat.
g)      Sudah mengkonsumsi konsetrat atau calf starter sebanyak 0,5 - 1 kg/hari/ekor.
h)      Umur tidak menjadi indikator pedet siap di sapih.

6.       Zat makanan yang dapat dicerna sapi perah pedet
Zat makanan atau makanan yang dapat dicerna pada saat pedet adalah :  protein air susu casein), lemak susu atau lemak hewan lainnya, gula-gula susu (laktosa, glukosa), vitamin dan mineral. Ia mampu memanfaatkan lemak terutama lemak jenuh seperti lemak susu, lemak hewan, namun kurang dapat memanfaatkan lemak tak jenuh misalnya minyak jagung atau kedelai. Sejak umur 2 minggu sapi pedet dapat mencerna pati-patian, setelah itu secra cepat akan diikuti kemampuan untuk mencerna karbohidrat lainnya (namun tetap tergantung  pada perkembangan rumen). Vitamin yang dibutuhkan pada saat pedet adalah vitamin A, D dan E. Pada saat lahir vitamin-vitamin tersebut masih sangat sedikit yang terkandung di dalam kolostrum sehingga perlu diinjeksi ketiga vitamin itu  pada saat baru lahir.
Jenis-jenis Bahan Pakan Anak Sapi / Pedet
Jenis bahan pakan untuk anak sapi dapat digolongkan menjadi 2 yaitu:  pakan cair/likuid : kolostrum, air susu normal, milk replacer dan pakan  padat/kering :konsentrat pemula (calf starter).







Tidak ada komentar:

Posting Komentar