Nama :
Widiana Tias Anggreani
No absen : 15
Jurusan : ASP
II A
1.
Apa
yang anda ketahui
a. Sapi perah pedet dan dara
b. Penyapihan sapi perah pedet
c. Prosedur penyapihan sapi pedet
d. Tujuan pemeliharaan dara
e. Dewasa kelamin
f.
Umur
berapa betina siap dikawinkan
2.
Buatlah
pedoman pemberian susu dan pakan pedet hingga lepas sapih!
3.
Jelaskan
hal hal yang perlu diperhatikan pada saat memberi pakan hijauan pada sapi perah
pedet!
4.
Jelaskan
bagaimana kriteria sapi perah pedet yang baik!
5.
Jelaskan
ciri - ciri sapi perah pedet yng siap sapih!
6.
Jelaskan
zat makanan yang dapat dicerna sapi perah pedet!
JAWABAN
1. a. -Sapi perah dara adalah pedet
betina sapi perah setelah disapih sampai dengan bunting dan melahirkan anak pertama disebut sebagai
sapi perah dara (heifers) (Sotarno, 2003 )dan Sapi perah pedet adalah anak sapi yang
baru lahir hingga umur 8 bulan.
b. Penyapihan sapi perah pedet
Penyapihan
adalah proses pengenalan mamalia muda khsusunya pedet dengan sumber pakan
dewasa dan perlahan lahan menghentikan pemberian air susu. Pedet dapat disapih
setelah mampu mengkonsumsi 0,75 – 1 kg konsentrat sebanyak tiga kali sehari,
sehingga pedet dapat disapih bukan berdasarkan pada umur, tetapi pada kemampuan
konsumsi konsentrat. Ada pedet yang disapih pada umur empat minggu dan ada pula
yang disapih diatas 10 minggu. Penyapihan dilakukan secara bertahap selama 3 –
7 hari.
Tujuan
penyapihan :
v
Sebagai Persiapan replacement indukan
v
untuk
penghematan biaya pembesaran pedet
v
Meningkatkan
volume susu yang untuk di jual
c. Prosedur penyapihan
Ø
Proses
Penyapihan dimulai secara bertahap dimulai 20 hari sebelum penyapihan umur 3
bulan.
Ø
Penyapihan
dini dimulai pada umur 14 hari.
Ø
Apabila
dilakukan penyapihan, pedet harus dalam kondisi sehat ( normal ).
d. Tujuan pemeliharaan dara
Heifers
atau sapi perah betina merupakan sapi perah betina yang merupakan calon induk
sudah dewasa kelamin (berumur 6-8 bulan) sampai beranak pertama kali. Mengingat
tujuan utamanya sebagai calon induk maka perlu sekali diperhatikan
kriteria-kriteria sebagai calon induk, antara lain :
a. Berasal dari turunan yang mempunyai produksi susu yang tinggi
b. Menunjukan pretumbuhan yang baik dan normal
c. Bebas dari cacat tubuh dan penyakit
Pembesaran sapi perah dara untuk dijadikan calon induk ditujukan terhadap dua kepentingan, yaitu:
1) Pengganti Induk
Pada suatu usaha sapi perah sangat sering terjadi adanya pengeluaran (culling) sapi perah induk dalam setiap tahunnya yang mencapai prosentase 25%. Oleh karena itu, jumlah sapi dara yang akan dijadikan seagai induk pengganti (replacement stock) seharusnya disesuaikan dengan jumlah induk yang akan di culling dan ditambah dengan jumlah mortalitas yang mungkin terjadi pada sapi dara tersebut.
2) Pengembangan Usaha
Pengembangan usaha dengan cara menambah populasi induk dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu:
a) Membesarkan sapi perah dara yang berasal dari turunan sapi perah sendiri (self replacement).
b) Membeli dari luar (new comer replacement).
a. Berasal dari turunan yang mempunyai produksi susu yang tinggi
b. Menunjukan pretumbuhan yang baik dan normal
c. Bebas dari cacat tubuh dan penyakit
Pembesaran sapi perah dara untuk dijadikan calon induk ditujukan terhadap dua kepentingan, yaitu:
1) Pengganti Induk
Pada suatu usaha sapi perah sangat sering terjadi adanya pengeluaran (culling) sapi perah induk dalam setiap tahunnya yang mencapai prosentase 25%. Oleh karena itu, jumlah sapi dara yang akan dijadikan seagai induk pengganti (replacement stock) seharusnya disesuaikan dengan jumlah induk yang akan di culling dan ditambah dengan jumlah mortalitas yang mungkin terjadi pada sapi dara tersebut.
2) Pengembangan Usaha
Pengembangan usaha dengan cara menambah populasi induk dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu:
a) Membesarkan sapi perah dara yang berasal dari turunan sapi perah sendiri (self replacement).
b) Membeli dari luar (new comer replacement).
e.
Dewasa
kelamin
Dewasa kelamin atau pubertas
merupakan batasan umur atau waktu hewan betina dan jantan secara fisik dan
fisiologis siap untuk melakukan perkawinan dan berkembang biak. Pada hewan
betina, pubertas ditandai dengan terjadinya estrus atu birahi dan ovulasi. Pada
hewan jantan pubertas ditandai dengan telah diproduksinyya hormon androgen dan
spermatozoa serta organ-organ reproduksi telah berkembang dan ternak mampu
melakukan kopulasi. Pubertas lebih jelas terlihat pada hewan betina
dibandingkan dengan hewan jantan.
f.
Umur
berapa betina siap dikawinkan
Sapi perah dara sudah siap
dikawinkan setelah mencapai umur 15 - 18 bulan dengan berat rata-rata 300 kg,
Hal tersebut disebabkan karena sapi yang bersangkutan telah mendapatkan pakan
yang cukup dan mencapai berat badan yang di kehendaki serta agar pada kisaran
umur 28-30 bulan dapat beranak.
2. Pedoman pemberian susu dan pakan
pada pedet:
|
Umur
|
Berat badan (kg)
|
Pakan
|
|||
|
Air susu (L)
|
Calf
starter (kg)
|
Rumput kering (hay) (kg)
|
Air minum
|
||
|
Lahir
|
35
|
Kolostrum
|
-
|
-
|
-
|
|
1 minggu
|
35
|
4
|
0,1
|
0,1
|
Selalu tersedia (adlibitum)
|
|
2 minggu
|
39
|
4
|
0,2
|
0,1
|
|
|
3 minggu
|
43
|
4
|
0,2
|
0,1
|
|
|
4 minggu
|
47
|
4
|
0,3
|
0,2
|
|
|
5 minggu
|
51
|
4
|
0,4
|
0,3
|
|
|
6 minggu
|
55
|
4
|
0,5
|
0,4
|
|
|
7 minggu
|
59
|
4
|
0,8
|
0,6
|
|
|
8 minggu
|
63
|
4
|
1,0
|
0,8
|
|
|
9 minggu
|
67
|
4
|
1,0 – 1,2
|
0,8 – 1,0
|
|
3.
Hal
yang perlu diperhatikan pada saat memberi pakan hijauan pada sapi perah pedet
a)
Perkenalkan
pemberian hay/rumput sejak pedet berumur 2 – 3 minggu. Berikan rumput
yang berkualitas baik yang bertekstur halus dan bentuk
ukuran kecil untuk mempermudah dalam pencernaan.
b)
Jangan
memberikan silase pada pedet (sering berjamur), selain itu pedet belum bisa
memanfaatkan asam dan NPN yang banyak terdapat dalam silase.
c)
Konsumsi
hijauan harus mulai banyak setelah memasuki fase penyapihan.
4.
Kriteria
sapi perah pedet yang baik
a) Matanya tampak cerah dan bersih.
b) Kukunya tidak terasa panas dan
bengkak bila diraba.
c) Tidak terlihat adanya eksternal
parasit pada kulit dan bulunya.
d) Tidak ada tanda-tanda kerusakan
kulit dan kerontokan bulu.
e) Tidak terdapat adanya
tanda-tanda mencret pada bagian pangkal ekor dan dubur.
f) Tidak terdapat tanda-tanda
sering batuk, terganggu pernafasannya serta dari hidungnya tidak keluar lendir.
g) Pusarnya bersih dan kering. Bila
masih lunak dan tidak berbulu menandakan bahwa pedet masih berumur kurang ebih
dua hari.
h) Mempunyai tanda telinga, artinya
pedet telah terdaftaar dan lengap silsilahnya.
5.
Ciri
- ciri sapi perah pedet yng siap sapih
a) Sudah
tidak lagi menyusu pada induknya.
b) Pedet dalam kondisi sehat dan
sudah mengkonsumsi konsentrat formula pedet (calf starter) sebanyak 0,5 kg/hari
atau lebih.
c) Sudah
mulai mengkonsumsi hijauan walaupun dalam jumlah sedikit.
d) Pedet
sudah mulai mengkonsumsi 1,4 sampai dengan 1,8 kg hijauan setiap harinya.
e) Kandangnya
sudah dipisah dari induknya.
f) Sapi pedet dalam keadaan sehat.
g) Sudah mengkonsumsi konsetrat
atau calf starter sebanyak 0,5 - 1 kg/hari/ekor.
h) Umur tidak menjadi indikator
pedet siap di sapih.
6.
Zat
makanan yang dapat dicerna sapi perah pedet
Zat
makanan atau makanan yang dapat dicerna pada saat pedet adalah : protein
air susu casein), lemak susu atau lemak hewan lainnya, gula-gula susu (laktosa,
glukosa), vitamin dan mineral. Ia mampu memanfaatkan lemak terutama lemak jenuh
seperti lemak susu, lemak hewan, namun kurang dapat memanfaatkan lemak tak
jenuh misalnya minyak jagung atau kedelai. Sejak umur 2 minggu sapi pedet dapat
mencerna pati-patian, setelah itu secra cepat akan diikuti kemampuan untuk
mencerna karbohidrat lainnya (namun tetap tergantung pada perkembangan
rumen). Vitamin yang dibutuhkan pada saat pedet adalah vitamin A, D dan E. Pada
saat lahir vitamin-vitamin tersebut masih sangat sedikit yang terkandung di
dalam kolostrum sehingga perlu diinjeksi ketiga vitamin itu pada saat
baru lahir.
Jenis-jenis Bahan Pakan Anak Sapi / Pedet
Jenis bahan pakan untuk
anak sapi dapat digolongkan menjadi 2 yaitu: pakan cair/likuid : kolostrum,
air susu normal, milk replacer dan pakan padat/kering :konsentrat pemula
(calf starter).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar